
Blitar — Semangat dan konsistensi menjadi kunci sukses Fathimah Azzahra Nur, siswi kelas XII E SMAN 2 Blitar. Remaja yang akrab dipanggil Fatim ini telah menorehkan beberapa prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Beberapa prestasi yang berhasil ia raih diantaranya adalah juara 3 dalam ajang National Speech Contest yang diselenggarakan oleh Program Studi Sarjana Terapan Perpustakaan Digital, VOCASPIRA FEST, Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang. Lomba ini diikuti peserta dari berbagai daerah dan menjadi ajang unjuk bicara generasi muda.
Di balik keberhasilannya, Fathimah harus melewati tantangan besar: writer’s block.
“Saya sempat kehilangan inspirasi soal tema Environmental Literacy, tapi saya tetap berusaha karena ingin meraih prestasi yang bisa jadi bekal masa depan,” tuturnya.
Prestasinya di dunia pidato cukup membanggakan. Selain kompetisi di UM, ia juga menyabet Juara 3 dalam Creative Youth Competition Putra Sang Fajar (2024) dan Juara 1 Olimpiade Genius Student Competition (2024).

Fathimah tak hanya piawai dalam berpidato, tapi juga tangguh di lapangan panahan. Ia mengantongi sejumlah medali, seperti Juara 3 Mix Team di KEJURPROV Junior Panahan Jawa Timur (2022), HUT Rindam Cup Malang (2022), dan Piala DANPASMAR 2 (2023), serta Juara 3 Individu Putri di ajang yang sama.
“Saya sadar, secara akademis saya belum terlalu unggul. Maka saya mencoba mengembangkan potensi di bidang lain seperti bahasa Inggris dan panahan,” katanya.
Kini Fathimah juga sedang memperluas kemampuannya di bidang jurnalistik, khususnya public speaking dan reportase. Ia dipercaya menjadi Koordinator Divisi Reportase di Ekstrakurikuler Jurnalistik, dan memanfaatkan amanah tersebut sebagai ruang belajar untuk melatih kepemimpinan sekaligus menajamkan keterampilan komunikasi.
Tak berhenti di situ, ia juga hobi membaca buku, terutama novel berbahasa Inggris. Bahkan, saat mendapat pinjaman dari Gerakan Literasi Sekolah minggu lalu, ia sukses membaca habis satu novel berjudul Night Train to Memphis karya Elizabeth Peters yang tebalnya berkisar 400-an halaman hanya dalam hitungan jam saja. Kebiasaan membaca inilah yang membuat wawasan dan kosakatanya kian kaya, sekaligus menjadi modal penting dalam berkompetisi.
Dengan prinsip hidup sederhana dan tekad besar, Fathimah terus melangkah. Ia membuktikan bahwa prestasi bukan hanya milik mereka yang unggul di akademik, tapi juga mereka yang tekun, berani, dan percaya pada diri sendiri. (ssa)

